Blink 182

Blink 182

Kamis, 10 Maret 2011


Sejarah Tom, Mark, Travis ( BLINK 182) mendirikan Clothing Company Atticus, Machbeth, dan Famous Stars and Straps




Belakangan ini sedang ramai ramai dengan berita kembalinya band Pop-Punk yg cukup berpengaruh yaitu BLINK 182, mereka kemarin sempat bubar karan perselisihan ego antar personil'y Tom dan Mark.Kita lupakan saja perselisihan ego Tom, Mark, dan Travis yang hype belakangan ini. Tentu saja di tulisan ini saya tidak akan membicarakan Blink 182, Angels and Airwaves, Transplants, atau Plus 44. Namun, mari kita lihat bagaimana side-projects mereka di luar musik. Di sini saya hanya ingin menceritakan bagaimana kesuksesan yang mereka raih di luar komponen musik. Bisa dibilang kerja keras Mark, Tom, dan Travis terbayar sudah dan mungkin sekarang mereka hanya bisa ongkang-ongkang kaki saja sambil menonton film terbaru daripada sibuk menulis lagu di studio. Kini dengan suksesnya clothing company Atticus, Macbeth, dan Famous Stars and Straps, uang yang mengalir hanya tinggal menunggu waktu saja. Apalagi fenomena hype-nya Atticus, Macbeth, dan Famous Stars and Straps di kalangan youth culture saat ini. Tak pelak pengaruh ketiga clothing company ini melanda sedunia. Dan menjadi salah satu brand cool bagi anak muda saat ini. Terutama yang true dengan skate dan musik punk dsb.

Mungkin tidak menyangka jikalau pada awalnya kesuksesan trio ini lebih dari sekedar menunggu uang royalti dari band. Namun, seiring dengan pamor Blink 182 yang kian menggila dan image mereka sebagai salah satu band pop-punk yang paling berpengaruh di kalangan youth culture, Tom Delonge dan Mark Hoppus membuat sebuah brand yang dikenal dengan nama Atticus pada tahun 2001. Selain Unicorn dan Alien, Tom dan Mark selalu menggambar sisi imajinasi mereka terhadap apapun. Kali ini clothing company Atticus mereka simbolkan dengan sebuah burung mati yang terinspirasi dari novel “To Kill A Mocking Bird” karya Harper Lee. Dan nama Atticus diambil dari sebuah tokoh bernama Atticus Finch yang dikenal sebagai salah satu pahlawan sepanjang masa oleh American Film Institute. Sedangkan Macbeth yang terkenal dengan brand sepatunya seperti Elliot, London, dll. diambil dari simbol Griffon atau Singa bersayap. Tampaknya Tom dan Mark tak pernah melepaskan image hewan/makhluk imajinasi pada setiap hal yang dilakukannya. Sebagai informasi, Tom sangat terobsesi dengan alien dan Mark sangat terobsesi dengan kuda Unicorn.

Mungkin banyak yang menyangka bahwa Atticus adalah milik Tom dan Mark saja. Padahal founder dari Atticus ini terdiri dari empat orang yaitu Tom, Mark dan kedua temannya, Dylan Carlson dan Jon Humphrey. Sedangkan founder dari Macbeth Clothing Company adalah Tom dan Mark, dan salah satunya dari band-band seperti Taking Back Sunday dan Alkaline Trio. Kalau Atticus lebih mengkhususkan pada produk pakaian sedangkan Macbeth lebih mengkhususkan pada produk sepatu. Inspirasinya bermula ketika Tom tidak puas dengan sepatu-sepatu pada masa itu karena kurang enak dipakai buat musisi karena mungkin pada masanya banyak sepatu yang lebih konsen ke olahraga/ atlit daripada musisi. Dengan ide awal menggabungkan konsep sepatu dan musik, Tom dibantu oloh Jon Humphrey, suatu penyelenggara konser dan dan wakil presiden produk sepatu Adio mengembangkan Macbeth ini.
Pada awalnya Atticus dan Macbeth hanya memperkerjakan 30 orang dan kebanyakan adalah sanak famili atau teman dekat. Dan kebanyakan adalah orang yang berkecimpung dan through di bidang musik.Atticus dan Macbeth dikembangkan secara independen. Nampaknya nggak beda jauh dengan cara yang dikembangkan oleh beberapa clothing lokal kita. Independensinya adalah mereka memproduk dan memasarkan sendiri produk buatan mereka. Pada awalnya pun produk mereka ini hanya disebarkan di seputar pantai di San Diego, California, selain memasarkan lewat cara net market melalui situs loserkids.com dan myspace dengan tagline, “Our online store is better than your online store.” Apalagi mereka sempat pesimis karena mereka percaya bahwa clothing mereka takkan bisa mengalahkan Rockawear milik Jay Z. “If you can draw any comparison, we would be closer to Rockawear, Jay-Z's hip-hop-inspired clothing brand,” tutur Jon Humphrey yang juga menjabat CEO dari Atticus dan Macbeth. Dalam dunia fashion, trend hip-hop selalu dianggap lebih cool dan mewah dibandingkan produk fashion lainnya. Apalagi pada saat itu brand clothing seperti Volcom, DC Shoes, dan Converse yang menguasai brand fashion anak muda tengah digemari. Pada saat itu persaingan dunia fashion anak muda tengah gila-gilanya. Tanpa menyampingkan kebesaran Blink 182, Atticus dan Macbeth saat itu hanya dianggap sebuah clothing company kecil. Jon Humphrey menambahkan, “It's a small and independent operation, not a “J.Lo brand,” which is owned by a much bigger company.”
Mereka sadar bahwa kerja keras yang mereka butuhkan adalah bagaimana untuk menciptakan sesuatu yang kreatif. Selain berjualan hal-hal clothing standar seperti T- shirt, topi, jaket, dll., Atticus juga membuat sebuah CD kompilasi “Dragging The Lake” yang berisikan band-band rock masa kini seperti Blink 182, Alkaline Trio, New Found Glory, Sugarcult, Fall Out Boy dll. Yang hingga tahun 2006 telah merilis empat kompilasi “Dragging The Lake”. Dengan mensinergikan antara fashion dan musik, Atticus dan Macbeth meraih pasar anak muda salah satunya dengan mengendorse band-band rock kekinian dengan genre punk/ pop punk/ emo/ hardcore/ post-hardcore seperti Alkaline Trio, Angels and Airwaves, Alexis On Fire, Mae, Bane dll. Selain mengendorse band, Atticus juga tampaknya tertarik dengan segala hal kultur anak muda. Brian Ewing yang merupakan seorang designer dan illustrator pun diendorse oleh Atticus.
Salah satu contoh sinergi dengan musik, mungkin kalau Kamu membeli sepatu Macbeth maka di dalam lapisan solnya terdapat salah satu lirik yang diambil dari band-band yang diendorse Macbeth. Selain musik, ada juga misi sosial dalam karakter design sepatunya. Ingat sepatu Macbeth Vegan yang terbuat dari bahan-bahan 100% non hewani/ animal products. Di mana Macbeth memiliki misi untuk menghapuskan kekerasan pada binatang. Dan bahan-bahanya adalah hasil impor dari PETA (People For The Ethical Treatment Of Animals), sebuah organisasi anti kekerasan pada binatang.
Okey mari kita beralih pada salah satu dari ketiga power dari Blink 182 yang memegang posisi drummer, Travis Barker. Mengingat Travis pasti Kamu akan tertuju dengan huruf “F” besar yang senantiasa dipakainya ketika menggebuk drum dengan kedua tangannya yang bak Dr. Octopus. Tanda “F” besar adalah simbolik dari clothing company miliknya, Famous Stars and Straps. Berdiri pada tahun 1999 atau dua tahun lebih awal berkecimpung di dunia clothing dibandingkan Tom dan Mark, Famous Stars and Straps (FSAS) lebih mengkhususkan diri pada street, skate, dan punk style. Dan yang paling terkenal dari salah satu produk FSAS adalah buckles “F” yang senantiasa dipakai oleh Travis tentunya selain menjual T shirt, jaket, topi, sepatu, buckles, bandana, dan skateboard decks. Salah satu ciri dari karakter design dari FSAS adalah bagaimana mempermainkan sebuah catch phrase dengan awalan “F” seperti Family, Famous, "Fast" or "Fun" (as in, "Life Fast, Die Fun"). Selain musisi, banyak atlit yang diendorse oleh FSAS seperti BMX riders, MX, FMX, dan skaters seperti Heath Pinter, Shane Bess, Jimmie McGuire, Warren Jamez, Jamal "J-Beats" Kindred, Dave Dillewaard , Andre Ellison, Josh Hanson, dan Rick Thorne
Salah satu faktor kesuksesan dari ketiga clothing company ini yaitu bagaimana mereka bekerja keras dalam membangun image sebagai sebuah clothing company yang mengarah pada kultur anak muda dan bersinergi antara musik dan fashion. “Inspired by music, made by musicians,” kata Kari DeLonge yang menjabat marketing director di Atticus dan Macbeth yang juga merupakan adik kandung Tom Delonge. Ingat, Atticus dan Macbeth berawal memasarkan produk lewat internet saja. Mereka tak memiliki tempat untuk mengedarkan produknya dengan hanya diawali beredar di seputaran pantai di San Diego, California. Namun kini Atticus, Macbeth, dan FSAS telah meraih pangsa pasar anak muda yang sebegitu besarnya. Bahkan saking suksesnya pernah ada seorang pengusaha yang ingin membeli hak dari Atticus dan Macbeth. “I get calls all the time from big huge massive companies who say, 'I want to buy into this industry.' But you can't just buy into this,” kata Humphrey.
Kerja keras mereka kini terbayar sudah dan tiga clothing company itu telah menjadi “pahlawan” dalam dunia fashion anak muda. Dengan brand fashion yang terkenal Atticus, Macbeth, dan FSAS pun melebarkan sayapnya ke beberapa negara dan salah satunya Indonesia, kecuali FSAS yang belum masuk ke Indonesia. Saya tidak akan menuliskan berapa Dollar pastinya pendapatan mereka, hanya saja dengan kesuksesan yang dibangun dari kecil hingga kemudian melebarkan clothing company ke beberapa negara membuat Tom, Mark, dan Travis bisa meraih pundi-pundi uang sambil mereka tidur di kamar rumah mereka dengan nyenyak tanpa perlu bingung besok harus makan apa.

KEMBALINYA BLINK 182

waw siapa sich yang gg kenal sama band yang satu ini, punk hero era 90'an yang mengguncang dunia lewat hit singlenya yang berjudul "All The Small Things". Yap siapa lagi kalau bukan Blink 182. Band yang terdiri dari 3 personil yang gokil-gokil yaitu Mark hoppus (Bass/vocal), Tom delonge (Guitar/vocal), dan Travis Barker (Drums) ini bisa dibilang memberikan dampak besar bagi sejarah musik punk dunia. Band yang terkenal pembawaannya humoris ini di kabarkan Vakum (bubar) dikarenakan terjadinya perselisihan di antara mereka yang kencang terdengar 5 tahun silam. perselisihan awalnya diduga waktu Tom delonge membuat band side project yang bernama "BoxCar Racer" pada tahun 2002. tidak hanya itu, Tom juga mengajak salah satu personil blink 182 yaitu Travis Barker. karena ini mungkin membuat Mark Hoppus merasa iri hati karena merasa tidak di ajak oleh Tom. dari sinilah mungkin asal-usul persoalan yang terjadi antara Mark dan Tom (mereka berdua adalah teman baik dari SMA).
karena keputusan ini jelas membuat banyak orang kecewa. mulai dari pihak-pihak yang udah lama ikut Blink 182 juga 15 juta fansnya yang tersebar di seluruh dunia.Tapi tunggu dulu! belum waktunyakita mengucapkan good bye pada band yang terbentuk sejak tahun 2002 ini.
4 tahun setelah keputusan vakum, mereka berubah pikiran. Di ajang Grammy Awards 2009 yang digelar bulan Februari, band ini kembali terlihat bersama. di kesempatan itu, Mark bareng dua sahabatnya dengan semangat ngebeberin ke publik kalo perselisihan di antara mereka sudah hilang tertiup angin.
"kami biasa bermain musik bareng. dan memutuskan bermain bareng lagi," ucap Travis Barker. "Blink 182 is back!" tambah Mark hoppus, vokalis dan bass blink 182.
setelah beberapa waktu di Grammy Awards, blink memuatkan pernyataan yang mengejutkan di situs resminya.
"Hi. We're Blink 182. This past week there've been a lot of question about the current status of the band, and we wanted you to hear it straight from us.
To put it simply, we're back. we mean, really back. Picking up where we left off and then some. In the studio writing and recording a new album. Preparing to tour the world yet again. friendships reformed. 17 years deep in our legacy. Summer 2009. Thanks and get ready."

BAKAL BEDA

absen cukup lama nggak bikin Mark, Tom, dan Travis kagok pas ketemu di studio. Mereka malah datang dengan segudang ide baru. Mulai daru aransemen, sound, hingga stage act. yang tentu saja berbeda dengan penampilan mereka di sebelumnya. ambil contoh lagu ciptaan Mark bareng pete "Fall Out Boy" wentz yang berjudul in transit.
"Musik di lagu ini jauh dari aransemen lagu-lagu lama Blink 182 Pokoknya, rasanya nggak seperti Blink, deh!," umbar pete.
Man, album baru Blink 182 pasca hiatus ini memang sengaja dibikin beda. Sumber yang bisa di percaya menyebutkan kalo "rasa" album baru Blink 182 ini bakal berupa gabungan musik Angels & Airwaves dengan sedikit bumbu khas +44. Tapi, nggak menutup kemungkinan ketiganya bakal memunculkan "rasa" baru dalam adonan punk yang mereka mainkan. yang jelas, penemuan "rasa baru" ini membuat ketiga koki kita supersibuk. apalagi, sebentar lagi mereka bakal di ganggu dengan jadwal tur reuni di Eropa sepanjang musim panas. So buat para pecinta blink 182, tunggu aja tanggal mainnya.
BUBARNYA BLINK 182

Sebenernya bubarnya blink182 ini sudah lama beredar,namun musik dan kreatifitasnya masih pantas kita dendangkan.

Bagi para Blinkker (fans Blink) tentunya keputusan mereka untuk membubarkan diri sangatlah menyakitkan,bagaimana tidak! Setelah bertahun tahun mereka mengidolakannya dan gw rasa sangat amatlah sayang jika mereka harus bubar,dan gw pikir gak ada yang yang merelakan dan menginginkan mereka hancur.Tapi apalah daya kita,mungkin bagi mereka itulah jalan terbaik bagi mereka. Meskipun begitu,kita sangat bersyukur karena kini mereka masih berlalu lalang di dunia musik. Tom di AVA dan Mark dan Travis di +44.

Banyak rumor yang beredar penyebab bubarnya Blink 182!
Sebagian dari mereka mengatakan karena adanya tidak kecocokan antara blink dengan managernya. Tak sedikit dari mereka juga menyebutkan karena adanya perseturuan antara Tom dan Mark.

Dalam wawancara oleh stasiun tv swasta di new york.Travis sang drummer menyayangkan bubarnya blink 182. Baginya tak ada artinya untuk menyesali itu semua,yang terpenting adalah bagaimana mereka bisa tetap eksis didunia musik.Travis yang selamat dari kecelakaan pesawat itu mengungkapkan keinginannya untuk ber reuni.Namun sulit bagi mereka untuk berreuni dan mendirikan blink182 kembali karena kini mereka jarang berkomunikasi.Semenjak Travis barker berbaring dirumah sakit akibat luka bakar yang dideritanya,Mark dan Tom bisa bertemu dan sedikit bisa saling berkomunikasi.Travis menepis rumor yang mengatakan bahwa mereka membicarakan tentang blink 182."Yang saat ini terjadi adalah,kami lebih baik daripada saat saat kemaren,saat saat kami saling diam dan sat ini semuanya telah berubah dan kami pun bisa bertegur sapa"


Tak ada yang mungkin dari smua itu.
Mungkinkah blink182 akan kembali lagi?

BLINK 182

ASAL MUASAL

Blink 182 terbentuk tahun 1992 di Poway, California. Saat itu, Mark Hoppus baru aja dapat bas baru dari bokapnya karena bantuin ngecat rumah. Kemudian dengan perantara kakaknya Mark berkenalan dengan Tom DeLonge. Saking pengennya meng-impress Tom, Mark bela-belain lompat dari atap rumah sampe kakinya patah.

Mereka lalu mulai bikin-bikin lagu, tapi mereka baru sadar kalo butuh drumer. Maka bergabunglah Scott Raynor (asal usul dia kurang jelas, kadang datang tak diundang – pulang tak diantar..), dinamailah BLINK. Saat itu, Tom baru 16 tahun, Mark 19 tahun dan Scott 17 tahun. Rekaman mereka yang pertama, FLYSWATTER, kualitasnya ancur banget, karena direkam di kamar Tom cuma make tape-recorder (gaya-gaya wartawan githu). Album ini berisi 4 lagu dan hanya terdapat sekitar 50 copy saja yang kemudian diberikan kepada teman, pacar, kenalan, family dan keluarga tercinta.

Berkat perjuangan dan doa orang tua, akhirnya mereka mulai terkenal dan lagu-lagu mereka mulai dilirik label-label underground. Pada awalnya, band mereka make nama Blink. Berhubung juga ada band techno asal Irlandia yang juga make nama Blink, jadi mereka tambahin angka 182 dibelakangnya, BLINK 182. Why 182? Why…? Tanya, Kenapa? Fans bilang 182 adalah 182 kali umpetan F*** yang diucapkan Tony Montana di Scarface, tapi Mark bilang 182 cuma random number that sounds cool.

Pada tahun 1993 dengan Filter Record mereka merilis demo yang berjudul BUDDHA sebanyak 1000 copy. Di awal tahun 1994, Blink 182 menandatangani kontrak dengan Cargo Records. Mereka merekam debut album penuhnya, CHESHIRE CAT dalam tiga hari. Beberapa isi albumnya merupakan versi baru lagu Strings dan Carousel yang terdapat dalam album demo Buddha.

Tahun 1996 Blink 182 menandatangani kontrak dengan MCA yang kemudian berubah nama menjadi Geffen Records. Setelah pindah ke Encinitas, California, mereka merekam album DUDE RANCH pada 1996 dengan diproduseri Mark Trombino, yang dirilis setahun kemudian. Album ini terbilang sukses karena terjual sebanyak 4 juta copy di seluruh dunia. Single mereka Dammit berjaya di US modern rock charts.

Tur resmi pertama mereka dihiasi dengan kejadian ga enak. Scott Raynor dikeluarin dari band karena drugs and alcohol habit-nya yang udah parah (taukan lagu Man Overboard, nah ntuh sebenernya alasan kenapa mereka nge-kick Scott). Ketika mulai kebingungan mencari penggantinya Scoot, kebetulan saat itu Blink 182 tur dengan band pembuka namanya THE AQUABATS. Mungkin emang udah jodoh, tau Blink lagi ga punya drumer, dengan cuek bebek dan wajah sok-sok imut si drumer Aquabats PD aja nawarin diri ngisi posisinya Scott. Tau Siapa Dia…? Drumer itu, tak lain dan tak bukan adalah Travis Barker.

Mungkin seperti ini dialognya…..

Trav : Hai Fren katanya lagi nyari drumer yah?

Tom : Iya neh si Scott payah tepar mulu. Emang loe bisa?

Trav : Hayah!!! Jangankan lagu Blink, lagu engkongnya Blink juga gw bisa. Sekalian aja sini lagu Blink gw mainin ama tanjidor (Lom tau neh bocah ma gw — maki Travis dalam hati)

Tom : Cape deh landak!!! Tapi gaya loe boleh juga tonk. Coba deh loe mainin lagu kita

Trav : No Problemo Bro, sapa takut!

Lalu dia dengerin lagu mereka, dan bukan sulap bukan sihir hanya dalam tempo 30 menit si BONES udah bisa maenin semua lagunya Blink…Benar-benar jenius, ga ada matee nya!!!!!

Awalnya si Travis cuma sebagai aditional player. Mungkin karena takut ama tatoo dan model rambutnya si The Baron Von Tito, akhirnya Tom dan Mark resmi mengangkat Travis sebagai Drumer Blink 182. [The Baron Von Tito adalah nama panggung Travis di The Aquabats]

BLINK 182 – SUKSESSSZSSS

Pada 1999, dalam proses pembuatan album ENEMA OF STATE, Blink 182 mempekerjakan Jerry Finn sebagai produser. Album ini membawa Blink 182 ke dunia mainstream dengan hit single Whats My Age Again, All The Small Things dan Adams Song yang sering diputar di radio dan ditayangkan di MTV. Penjualannya mencapai 10 juta copy di seluruh dunia dan menjadi best selling album saat itu.Di tahun 2000 Blink 182 merilis album live berjudul THE MARK, TOM AND TRAVIS SHOW : THE ENEMA STRIKES BACK dengan isi materi dari tiga album sebelumnya dan tambahan lagu studio Man Overboard. Blink 182 melanjutkan kesuksesannya dengan merilis album TAKE OFF YOUR PANTS AND JACKET di tahun 2001. Album ini benar-benar sukzes,,zes,zeessss kaya kacang garing yang enak,gurih dan juga nikmat. Kalian pasti udah pada taukan lagu-lagunya, jadi ga perlu dikasih tau lagi.

Setelah menghabiskan waktu ditahun 2002, rekaman untuk album selanjutnya dimulai pada 18 Nopember 2003 dan menghasilkan hit single Feeling This, I Miss You, Down dan Im Lost Without You. Barker mengatakan Blink 182 sengaja membiarkan albumnya tanpa judul (beda dengan self-titled) untuk mewakili Blink 182 yang baru.